Selasa, 22 Maret 2022

Tugas 3 [Bimo Prasetyo Wibowo] Sistem Bilangan


Bimo Prasetyo Wibowo | 2D TI

NIM : 2103015177 

Mata Kuliah : Sistem Digital dan Gelombang

Sistem - sistem bilangan , Operasi dan kode


1. Pendahuluan

           Komputer dan sistem digital lainnya mempunyai fungsi utama Mengolah    informasi.Sehingga diperlukan metode-metode dan sistem-sistem untuk merepresentasikan informasi dalam bentuk yang dapat dimanipulasi dan disimpanoleh perangkat elektronik. Bab ini membahas tentang sistem bilangan dan kode bilangan yang sering digunakan di dalam komputer dan sistem digital lainnya.Topik sistem bilangan mencakup sistem bilangan desimal, biner, oktal, dan heksadesimal serta sistem pengkonversian dari satu sistem bilangan ke sistem bilangan yang lain. Sedangkan kode bilangan mencakup kode Binary Coded  Decimal  (BCD), Excess-3,Gray, danAmerican Standrad Code for Information Interchange (ASCII).


2.   Sistem Bilangan

        Sistem bilangan yang kita gunakan sehari-hari adalah sistem bilangan desimal. Ketika berbicara angka, pikiran kita langsung terhubung dengan suatudigit dari 0 s/d 9. Di dalam sistem digital selain bilangan desimal, ada lagi sistem bilangan yang umum dipakai yaitu sistem bilangan biner, oktal, dan heksadesimal.Peralatan elektronika digital menggunakan sistem bilangan biner. Beberapa sistem komputer ada yang menggunakan sistem bilangan oktal. Komputer digital dan sistem yang berdasarkan mikroprosesor menggunakan sistem bilangan heksadesimal.


2.1  Bilangan Desimal

        Sistem bilangan desimal menggunakan simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan9. Sistem bilangan desimal disebut juga sistem basis 10 atau radiks 10. Radiks dan basis merupakan istilah yang mempunyai arti yang sama, yaitu menyatakan jumlah digit yang terdapat pada satu sistem bilangan. Sistem bilangan desimal disebut sistem basis 10 karena mempunyai 10 simbol untuk merepresentasikan bilangannya.Lambang basis diikutsertakan pada kanan bawah suatu bilangan.

       Contoh : 28510 atau 285(10). Khusus untuk bilangan desimal, boleh tidak mencantumkan basis tersebut pada bilangannya. Dengan kata lain, setiap bilanganyang dalam penyajian tidak terdapat simbol radiks-nya, berarti bilangan tersebut adalah bilangan desimal.

       Sistem bilangan mempunyai karakteristik nilai-tempat (place-value), yang masing-masingnya mempunyai bobot sendiri-sendiri sesuai dengan tempatdimana angka/digit tersebut berada. Bobot untuk bilangan desimal adalah :

Bobot satuan : 100= 1

Bobot puluhan : 101= 10

Bobot ratusan : 102= 100

Bobot ribuan : 103= 1000 , dst. 

Nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan dari perkalian setiap angka/digit dengan bobot tempat angka tersebut berada.Misalnya: bilangan desimal 347. Pada bilangan tersebut angka 3 menempati posisi satuan, angka 4 pada posisi puluhan, dan angka 7 pada posisi ratusan.Sehingga penjumlahan 300+40+7 menghasilkan angka desimal total sebesar 347.             

              ratusan    puluhan    satuan

34710= (3 x 102) + (4 x 101) + (7 x 100)

         = 300         + 40        + 7

Sistem bilangan desimal terbagi 2 konsep yaitu :

·  Absolute value atau harga mutlak

·  Positional value atau harga tempat

Pada bilangan bilangan desimal terdapat 2 bagian :

MSD(most significant digit)

Angka bilangan yang mempunyai harga terbesar

Contoh : 243  =  2(karena ratusan)

LSD(list significant digit)

Harga bilangan yang mempunyai harga tempat terkecil.

Contoh : 234  = 4(karena satuan)


2.2. Bilangan Biner

        Sistem digital biasanya dikonstruksi dengan dua keadaan, seperti saklar,transistor, dan komponen-komponen elektronika lainnya yang digunakan dalam sistem digital. Sistem bilangan yang cocok untuk merepresentasikan bilangan didalam sistem digital adalah sistem bilangan biner. Itulah sebabnya mengapa kita perlu mempelajari sistem bilangan biner ketika kita ingin bekerja dalam sistem digital.


       Bit ke-0 (bit paling kanan) dari bilangan biner merupakan bit yang tidak  signifikan (LSB,Least Significant Bit ), sedangkan bit paling kiri dari bilangan biner merupakan bit yang paling signifikan (MSB,Most Significant Bit ).

Contoh:  
B5  B4  B3  B2  B1  B0
 1      0     1      0      1      1
  |                                        |
MSB                             LSB
Catatan. Untuk pekerjaan dalam elektronika digital, Anda harus menghafalsimbol biner yang digunakan untuk cacah paling sedikit sampai 9.

2.3. Bilangan Oktal

        Sistem bilangan oktal menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu 0, 1,2, 3, 4, 5, 6, dan 7, oleh karena itu bilangan oktal merupakan bilangan dengan radiks 8. Sistem bilangan ini merupakan metode dari kelompok bilangan biner (pengelompokan 3 bit), dan biasanya digunakan oleh perusahaan komputer yang menggunakan kode 3 bit untuk merepresentasikan instruksi/operasi. Pada sistem yang demikian, bilangan oktal digunakan sebagai perwakilan pengganti bilangan biner, sehingga pengguna dapat dengan mudah membuat ataupun membaca instruksi komputer.



2.4. Bilangan Heksadesimal

        Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 simbol, yaitu : 0, 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf A untuk cacahan 10, B untuk 11, C untuk 12, D untuk 13, E untuk 14, dan F untuk 15. Sistem bilangan ini merupakan metode dari pengelompokan 4 bit. Komputer digital dan sistem yang berdasarkan mikroprosesor menggunakan sistem bilangan heksadesimal. Untuk lebih memudahkan dalam memahami bilangan heksadesimal, dapat dilihat pada tabel2.2 berikut ini :


Contoh Soal :

1. Apa yang dimaksud dengan sistem bilangan adalah ?
a. suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik*
b. suatu cara untuk mewakili item fisik
c. suatu cara untuk mewakili angka
d. suatu cara untuk mewakili besaran angka

2. Tujuan pokok sistem komputer adalah ?
a. mengolah data untuk menghasilkan data
b. mengolah data untuk menghasilkan system
c. mengolah data untuk menghasilkan informasi*
d. mengolah data untuk menghasilkan tujuan
 

3. Berikut dibawah ini adalah macam-macam sistem bilangan kecuali ?
a. Biner
b. Oktal
c. Informasi*
d. Heksadesimal

4. Dibawah ini yang bukan termasuk sistem bilangan adalah ….
a. Biner
b. Desimal
c. Heksadesimal
e. Binary Code*

5. Sistem bilangan yang menggunakan radiks atau basis 2 disebut …
a. Biner*
b. Desimal
c. Heksadesimal
d. Oktal

6. Sistem bilangan yang menggunakan radiks atau basis 16 disebut ….
a. Biner
b. Desimal
c. Heksadesimal*
d. Oktal

7. Sistem bilangan yang menggunakan radiks atau basis 8 disebut….
a. Biner
b. Desimal
c. Heksadesimal
d. Oktal*

8. Angka yang dapat dikenal pada sistem bilangan biner adalah ….
a. 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9*
b. 0,1,2,3,4,5,6,7,8
c. A,B,C,D,E,F
d. 0,2,4,8,10

9. Sistem bilangan heksadesimal memiliki basis….
a. 2
b. 8
d. 10
e. 16*

10. 1610 bilangan disamping merupakan bilangan ….
a. Biner
b. Desimal*
c. Oktal
d. Heksadesimal


Sumber : https://onlinelearning.uhamka.ac.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar